Yuari_Official Website

Ayo kawan, berbagi untuk negeri… ^_^

Aku Jatuh Cinta Pada Bunga

Biarlah Kuncupnya Mekar Jadi Bunga

Ternyata obrolan kita tentang cinta belum selesai. Saya telah menyatakan sebelumnya betapa penting peranan kata itu dalam mengekspresikan kata cinta. Tapi itu bukan satu-satunya bentuk ekspresi cinta. Cinta merupakan sebentuk emosi manusiawi. Karena itu ia bersifat fluktuatif, naik turun mengikuti semua anasir di dalam dan di luar di diri manusia yang mempengaruhinya.

Itulah sebabnya saya juga mengatakan, mempertahankan dan merawat rasa cinta sesungguhnya jauh lebih sulit dari sekedar menumbuhkannya. Jadi obrolan kita memang belum selesai. Begitu pentingkah? Ah, mungkin secara harfiah tidak sejauh itu. Tapi ini adalah masalah kemanusiaan yang paling dalam.

Walaupun begitu, saya juga tidak merasakan adanya urgensi untuk menjawab pertanyaan ini: apa itu cinta? Itu terlalu filosofis. Saya lebih suka menjawab pertanyaan ini: bagaimana seharusnya Anda mencintai? Pertanyaan ini melekat erat dalam kehidupan individu kita.

Cinta itu bunga: bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita.Taman itu adalah kebenaran. Apa yang dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan, dan memekarkan bunga-bunga adalah: air dan matahari. Air dan matahari adalah kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta, dengan begitu, merupakan dinamika yang bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita.

aku ingin mencintaimu dengan sederhana 🙂

Maka begitulah seharusnya Anda mencintai: menyejukkan, menenangkan, namun juga menggelorakan. Dan semua makna itu terangkum dalam kata ini: menghidupkan. Bukan sebaliknya, menyakiti, nafsu syahwat, memanfaatkan, dan pemerkosaan atas nama cinta, zina. Mematikan, dan itu bukan cinta namanya, karena cinta itu menghidupkan…..

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
seperti kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
seperti awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti dingin dengan air yang menjadikannya salju
seperti huruf dengan makna yang mejadikannya kata
seperti khusyuk dengan kata yang menjadikannya doa
seperti dirimu denganku yang menjadikannya satu.

diilhami dari puisi karya Sapardi Djoko DamonoBaca lebih lanjut

7 September 2012 Posted by | Kisah Inspirasiku, Mutiara Kata, Serial Cinta, Uncategorized | 6 Komentar

Kita dan Masalah Energi Indonesia

Kita dan Indonesia

BP Asia Pacific Regional President Christof Ruhl menyatakan konsumsi energi dunia tahun lalu tumbuh 2,5 persen. “Konsumsi primer energi dunia mengalami pertumbuhan sebesar 2,5 persen di 2011,” kata Christof dalam acara BP Statistical Review of World Energy 2012, Kamis, 6 September 2012. (tempo.co)

Konsumsi Energi di Indonesia

Segmen

Porsi

Industri

50 %

Transportasi

34 %

Rumah Tangga

12 %

Kommersial

4 %

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang boros di dunia.

Langkah efisiensi energi dipastikan merupakan langkah yang tepat untuk menyelesaikannya. Jika efisiensi energi dilakukan, tidak kurang dari 16 % penghematan yang bisa dilakukan sampai 2025.

Djajang Soekarna, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mengatakan bahwa rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai sekitar 73 %. Artinya masih ada sekitar 27 % yang belum terpenuhi kebutuhan listriknya.

Dengan kata lain, tingginya subsidi pemerintah terhadap sektor energi belum sepenuhnya memberikan keadilan sosial dalam pengadaan listrik. Baca lebih lanjut

7 September 2012 Posted by | Berita Media | | Tinggalkan komentar

Karakter Kelas Menengah Indonesia

Karakter Kelas Menengah

Karakter Kelas Menengah

Mendefinisikan kelas sosial ibarat mencari mozaik dan menebalkan garisnya di atas kehidupan masyarakat. Bagaimana mengelompokkan masyarakat, dan apa kepentingan di balik upaya memetakan stratifikasi itu? (kompas, 08/06/2012)

Awal tahun 2011 lalu, berbagai media di tanah air memberitakan bahwa Indonesia kedatangan tujuh juta kelas menengah saban tahun. Headline news itu didasarkan pada hasil kajian Bank Dunia yang mengatakan, di antara 237 juta (hasil sensus 2010) penduduk Indonesia, sebesar 56,5 persen sudah tergolong kelas menengah. Dengan data tersebut, Buya Syafi’i Ma’arif (Republika, 10/1/2012) mengatakan, jika alur gelombang ini dipercaya, dalam 10 tahun akan datang (2020), mayoritas rakyat Indonesia akan terangkat status sosial dan ekonominya menjadi kelas menengah.

Tapi, Bank Dunia juga melansir berita yang cukup menarik tentang pola hidup kelas menengah pada tahun yang sama pula (2010). Untuk belanja pakaian dan alas kaki saja sudah mencapai Rp 113,4 triliun, rumah tangga dan jasa Rp 194,4 triliun, dan belanja luar negeri, terutama di Singapura Rp 59 triliun. Pada 2012 ini perkiraan belanja itu akan semakin membengkak. Angka-angka belanja mereka itu memang luar biasa. Dengan kata lain, laporan Bank Dunia itu menegaskan, pola hidup konsumtif kelas menengah baru itu telah menyumbang sekitar 70 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca lebih lanjut

20 Juni 2012 Posted by | Berita Media, Uncategorized | 5 Komentar

Adakah Piramida di Indonesia ?

Bukit yang diduga Piramida Sidahurip 🙂

Sejak setahun  lalu saya terus mengikuti perkembangan penelitian yang dilakukan oleh tim Yayasan Turangga Seta dan tim katastropik purba dalam menguak musnahnya peradaban masa lalu. Beberapa peneliti barat mengungkapkan bahwa kerajaan masa lalu Nusantara (Sriwijaya dan Majapahit dll) adalah sebuah kemunduran dari peradaban maju jauh sebelumnya. Saya mulai tertarik ketika beberapa peneliti berani berhipotesis tentang adanya piramida di Indonesia, yang umurnya jauh lebih tua dari piramida Mesir.

Hipotesis itu membangkitkan minat saya dalam ilmu sejarah peradaban dan kebumian, maklum dari SD hingga SMA saya sangat menyukai ilmu sejarah dan geografi…… pas UMPTN pilihan ketiga juga jadi guru Geografi UNY….tapi akhirnya nyemplung dipilihan kedua yaitu, Peternakan…jauh banget ya…hehehe 🙂 itu takdir namanya…

Saya termasuk orang yang percaya bahwa secara periodic ada mekanisme pemusnahan masal manusia ….yang lebih modern adalah banjir bandangnya nabi Nuh….kalo skala kecil ya seperti meletusnya Krakatau, Gempa dan Tsunami Aceh yang terbaru…dan saya termasuk orang yang tertarik untuk mendalami sebab-sebab suatu peradaban masa lalu dimusnahkan… dan saya percaya bahwa peradaban sebelum masehi, jauh lebih maju….

Berikut saya bagi informasi dari komunitas yang saya ikuti…GEOTREK Indonesia

Menuju Sidahurip

Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang prinsip yang mendasar (fundamental principle) baru yaitu kembalinya catastrophism principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang arkeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.

Tim Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden telah merampungkan riset awal. Tim ini meneliti apakah ada keterkaitan antara kejadian bencana di masa silam dengan peradaban masa lalu untuk dibandingkan di masa kini. Tim ini terdiri dari DR. Danny Hilman, DR. Andang Bachtiar, DR. Budianto ‘Didit’ Oentowirjo, CR. Wahyu Triyoso, DR. Irwan Meilono, DR. Hamzah Latief, Ir. Wisnu Ariestika dan Ir. Juniardi.

Pada awalnya tim ini menjadikan objek utama riset melalui data kebencanaan dan anomali Gunung Sadahurip dan beberapa situs yang terkubur karena diduga kuat karena bencana. Dengan segala kehati-hatian, serta pengujian alat/teknologi yang digunakan, maka tim juga mengembangkan riset di beberapa tempat lain seperti Banda Aceh, Trowulan dan situs megalitikum Gunung Padang.

Dibawah Situs Bebatuan diduga ada Piramida Gunung Padang 🙂 Cianjur

Karena di Gunung Padang hasil uji teknologi menunjukkan kemiripan dengan Gunung Sadahurip, maka tim memutuskan untuk terlebih dahulu melakukan tahap pengeboran untuk membuktikan uji teknologi. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa ada kesesuaian antara uji teknologi dan hasil pengeboran.

Di Gunung Padang tim menemukan bangunan yang terpendam berupa man made structures. Hasil yang didapat di Gunung Padang sekaligus mengalibrasi obyek riset utama yaitu Gunung Sadahurip yang direncanakan pengeborannya dilakukan pada bulan Maret ini.

Laporan Riset Gunung Padang

1. Dari analisis morfologi Gunung Padang jelas memperlihatkan Gunung Padang seperti sebuah gundukan besar di kaki sebuah punggungan dari Gunung Karuhun (perbukitan tinggi di selatan Gunung Padang). Artinya, interpretasi geologi yang paling mungkin adalah gunung api purba atau intrusi batuan beku. Tapi apakah demikian? Dari hasil survei lintasan Geolistrik (memakai SuperSting R8) tidak mendukung interpretasi geologi ini.

Ada beberapa lintasan geolistrik yang dibuat: Dua lintasan dengan spasing elektroda 3m dan 8m untuk penampang Utara-Selatan, tiga lintasan dengan spasing elektroda 1m, 4m, 10m untuk penampang Barat-Timur (catatan: spasing elektroda 3m dengan jumlah electrode 112 depth of penetrationnya ~ 60m, yang 8m sampai 200 m-an). Singkatnya, data geolistrik tidak memperlihatkan struktur intrusi magma, volcanic plug ataupun gunung purba, melainkan satu geometri yang sangat unik dan sepertinya tidak alamiah. Inti gambaran subsurface Gunung Padang. Dari atas 0 – ~20m adalah lapisan horizontal dengan resistivity ratusan Ohm-meters. Baca lebih lanjut

14 Februari 2012 Posted by | Berita Media, Iptek, Kisah Inspirasiku, Tulisanku, Uncategorized | 2 Komentar

Kesungguhan Mewujudkan Mimpi

Tugas kita adalah berusaha dan berdo'a....

Tugas kita adalah berusaha dan berdo'a....

Saya senang melihat batu bata/batu kali mulai ditata untuk membuat dinding dan pondasi. Tahap ini adalah tahap yang sakral. Menata batu bata untuk mendirikan dinding menyatakan suatu keseriusan untuk mewujudkan sebuah rumah. Suatu tindakan dari yang semula berupa rancangan atau mimpi-mimpi di atas kertas menjadi sesuatu yang nyata.

Mimpi menyediakan ‘ruang yang sangat luas’ bagi kita untuk bermain di dalamnya dan merancang cita-cita. Tetapi ketika kita mendirikan ‘dinding’, maka saat itu juga kita akan tahu bahwa mimpi kita mulai dibatasi. ‘Ruang bermain’ tempat kita merancang cita-cita yang semula tampak luas pelan-pelan tereduksi. Pandangan dan gerak kita menjadi tidak seluas semula.

Mimpi adalah suatu nilai penting dalam hidup manusia. Melalui mimpi manusia memiliki harapan. Tetapi sekali lagi, mendirikan ‘dinding’ adalah wujud sikap serius dan tanggung jawab agar manusia tidak hanya hidup di dalam mimpi. Dinding adalah konsekuensi untuk terwujudnya rumah; tempat manusia menetap dan menjadikan mimpi lebih nyata dan berguna.

“Impian adalah harapan-harapan yang membalut ketertarikan kita atas sesuatu….”

Baca lebih lanjut

6 Februari 2012 Posted by | Fikih Prioritas, Hadist, Iptek, Kisah Inspirasiku, Tulisanku, Uncategorized | , , , , , | Tinggalkan komentar

Membangun Kapasitas Cinta Kita

Membangun Kemampuan Mencintai ....

Pada mulanya cinta adalah gagasan tentang bagaimana membahagiakan dan menumbuhkan orang lain. Selanjutnya cinta adalah kemauan baik yang menjembatani gagasan itu menuju alam kenyataan. Sisanya adalah kemampuan. Cinta yang hanya berkembang dibatas gagasan dan kemauan baik akan tampak seperti pohon rindang yang tidak berubah.

Bagian cinta yang pertama dan kedua, gagasan dan kemauan baik, biasanya terbentuk dari serangkaian penghayatan akan nilai-nilai luhur kemanusian dan keagamaan tentang kehidupan dan hubungan antar manusia didalamnya, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan alam. Sedalam apa penghayatan itu dalam diri seorang pecinta sedalam itu pula sumber energi cinta yang ada dalam dirinya.
Tapi bagian ketiga dari cinta, kemampuan, memerlukan latihan dan proses pembelajaran. Kalau kita mau memberi, kita harus belajar dan berlatih bagaimana memiliki. Kalau kita mau memperhatikan orang yang kita cintai, kita harus belajar dan berlatih bagaimana bertumbuh sendiri terlebih dahulu. Begitu seterusnya: memberi, memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi mengharuskan kita memiliki kemampuan pribadi untuk melakukan tindakan-tindakan produktif.
Baca lebih lanjut

29 September 2011 Posted by | Serial Cinta | Tinggalkan komentar

Puisi ; Setiap Kita Adalah Pejuang

Kita masih terjajah.....

Kita ini pejuang yang bertanggungjawab atas tegaknya Merah Putih

Kita ini pejuang yang seharusnya masih berjuang
Bukan dengan tombak atau bambu runcing
Dengan hati, pikiran, dan tenaga
Sama seperti pejuang dahulu dengan segenap jiwa raga
Sampai titik darah penghabisan

Kita ini pejuang yang masih harus merebut
Bukan merebut kemerdekaan dari penjajah koloni ataupun nippon
Tapi kita masih harus berjuang dalam pertahanan kita
Untuk tetap menjadi Bangsa Indonesia yang sejati

Kita ini pejuang yang tersisa dengan persenjataan sederhana
Dengan persenjataan nasionalisme yang melemah,
Semangat berkarya untuk bangsa yang tidak lagi membara
karena urusan perut saja sulit…
Dengan kepedulian yang makin tipis terhadap sesama pejuang yang lain
hanya karena untuk bertahan hidup

Kita ini pejuang yang harus menghadapi lawan kita
Dan lihat siapa yang menjadi lawan kita…? Baca lebih lanjut

29 September 2011 Posted by | Serial Cinta | Tinggalkan komentar

Trilogi Peran Pahlawan, Pecinta, dan Pembelajar

Kita ini pejuang yang harus menghadapi lawan kita, Korupsi yang siap menindas bangsa, Oknum menggerogoti tanah air sendiri

Semangat kepahlawanan dan kekuatan cinta adalah sumber energi yang
menggerakkan segenap raga kita untuk menciptakan taman kehidupan yang indah bagi diri kita dan orang lain. Tapi pembelajaran menuntun kita untuk berjalan dengan cara yang benar pada peta jalan yang tepat menuju ke sana.

Semangat kepahlawanan dan kekuatan cinta adalah sumber energi yang mendorong kita untuk terus-menerus memberi, untuk berkontribusi tanpa henti dalam menciptakan taman kehidupan yang indah itu. Tapi pembelajaran menuntun kita untuk mengembangkan kapasitas diri kita, juga tanpa henti, agar semangat memberi berbanding lurus dengan kemampuan kita untuk memberi. Sebab mereka yang tidak punya apa-apa, kata pepatah Arab, takkan bisa memberi apa-apa.

Semangat kepahlawanan dan kekuatan cinta adalah sumber energi yang lahir dari keikhlasan dan ketulusan niat, tumbuh berkembang dalam lingkungan hati yang mulia dan luhur, mekar dan berbuah dalam  engkuhan jiwa yang baik dan bijak. Maka seluruh niatnya adalah kebajikan. Maka segala cintanya adalah ketinggian. Tapi pembelajaran membingkai niat baik itu denga cara yang benar dan tepat.

Maka berpadulah ketulusan dengan kebenaran. Maka bertautlah kebaikan dengan ketepatan. Maka menyatulah keluhuran dengan keterarahan. Maka bersamalah ketinggian cita dengan peta jalan yang terang benderang.

Begitulah pada mulanya pahlawan sejati menapaki tilas sejarah mereka. Mereka mendengar panggilan sejarah yang diteriakkan oleh pekik nurani mereka. Maka mereka terbangun, tersadar, lalu bergerak. Lalu datanglah cinta memberi tenaga pada gerak mereka. Maka langkah kaki mereka menancap kokoh di tapak sejarah, melaju secepat angin, kuat bertenaga bagai badai. Baca lebih lanjut

29 September 2011 Posted by | Serial Cinta | Tinggalkan komentar

Seni Memfirasati Zaman

Membaca Tanda-Tanda Zaman....

Menemukan kadiah-kaidah yang mengatur jalannya sejarah akan mengantar kita pada temuan lain: memfirasati zaman. Kaidah-kaidah sejarah itu adalah sunnatullah fil hayat, hukum-hukum kehidupan yang permanen, berlaku sepanjang waktu. Dari situ kita bisa menilai apakah hidup kita sedang berjalan naik, atau sedang berjalan datar, atau sedang terjun bebas ke bawah.

Menafsir berbagai peristiwa kehidupan dengan teks seperti menemukan gambaran utuh dari wajah kita di depan sebuah cermin besar yang terang benderang. Di dalam kerangka teks semua peristiwa itu terangkai sebagai satu kesatuan yang berjalan pada sebuah alur sejarah yang jelas, bukan serpihan kisah yang tidak saling terhubung. Merangkai peristiwa-peristiwa itu seperti mengkonstruksi bangunan waktu untuk membaca apa yang disebut orang-orang bijak sebagai tanda-tanda zaman.

Ada zaman misalnya, dalam kehidupan manusia, yang disebut dalam teks Qur’an dan Sunnah sebagai zaman fitnah. Zaman itu hadir dengan ciri-ciri utama seperti: waktu terasa berlalu begitu cepat, merajalelanya kebodohan, matinya orang-orang berilmu, munculnya pemimpin yang kekanak-kanakan, berkurangnya minat orang berbuat kebaikan, kecenderungan orang menjadi semakin pelit, banyaknya pembunuhan dan seterusnya. Imam Bukhari dalam Shahihnya menyebut semua ciri itu dalam Kitab Fitnah.

Baca lebih lanjut

29 September 2011 Posted by | Serial Cinta | Tinggalkan komentar

Reshuffle Kabinet KIB ; SBY Harus Merubah Paradigma Para Menteri

Otak-atik menteri yang direshufle ...kalo sampe menteri dari bermasalah ga di pecat...kebangetan...!!!

Reshuffle kabinet tidak dapat menyelesaikan persoalan bangsa tanpa adanya perubahan paradigma. Pemerintah  harus kembali pada konstitusi dalam mengelola negara dengan baik. BABAT HABIS MENTERI YANG BERMASALAH !!!

Jakarta – Kalangan Istana makin kencang menyuarakan kepastian akan adanya perombakan kabinet. Berbagai prediksi muncul dari berbagai kalangan. Berikut ini otak-atik reshuffle dengan beberapa kategori dari beberapa pengamat politik dan pegiat survei, seperti Indo Barometer.

A. Kinerjanya Dianggap Tidak Memenuhi Target

1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh
DESAKAN:
Pengamat energi Pri Agung Rakhmanto menilai Menteri Darwin layak diganti.
Soalnya, selama dua tahun ini kebijakan energi di Indonesia dinilai tak jelas.
RESPONS:
Seusai rapat listrik di kantor Wakil Presiden, Darwin memilih segera masuk ke mobil yang kemudian meninggalkan kantor Wakil Presiden.

2. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar
DESAKAN:
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai Menteri Patrialis Akbar belum berhasil menangani masalah di lembaga pemasyarakatan. Selain itu ia sering mengeluarkan pernyataan kontroversial.
RESPONS:
”Kalau masalah reshuffle, no comment,” ujar Patrialis seusai rapat paripurna di DPR. Baca lebih lanjut

29 September 2011 Posted by | Berita Media, Uncategorized | Tinggalkan komentar