Yuari_Official Website

Ayo kawan, berbagi untuk negeri… ^_^

Kita dan Masalah Energi Indonesia

Kita dan Indonesia

BP Asia Pacific Regional President Christof Ruhl menyatakan konsumsi energi dunia tahun lalu tumbuh 2,5 persen. “Konsumsi primer energi dunia mengalami pertumbuhan sebesar 2,5 persen di 2011,” kata Christof dalam acara BP Statistical Review of World Energy 2012, Kamis, 6 September 2012. (tempo.co)

Konsumsi Energi di Indonesia

Segmen

Porsi

Industri

50 %

Transportasi

34 %

Rumah Tangga

12 %

Kommersial

4 %

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang boros di dunia.

Langkah efisiensi energi dipastikan merupakan langkah yang tepat untuk menyelesaikannya. Jika efisiensi energi dilakukan, tidak kurang dari 16 % penghematan yang bisa dilakukan sampai 2025.

Djajang Soekarna, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mengatakan bahwa rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai sekitar 73 %. Artinya masih ada sekitar 27 % yang belum terpenuhi kebutuhan listriknya.

Dengan kata lain, tingginya subsidi pemerintah terhadap sektor energi belum sepenuhnya memberikan keadilan sosial dalam pengadaan listrik.

“Banyak dari mereka yang sudah mendapatkan listrik tapi menggunakan listrik secara berlebihan, ini yang harus dikendalikan,” kata Djajang dalam Konferensi Pers usai pembukaan acara National Annual Energy Efficiency Conference hari ini Senin (11/6).

Saat ini, pihaknya sudah menyebar para petugas untuk mengecek apakah kegiatan efisiensi energi sudah dilakukan, misalnya mengecek ke kementerian-kementerian. Ada sekitar 300 petugas yang berasal dari Kementerian ESDM yang disebar untuk melakukan monitoring. Seharusnya, dalam waktu satu bulan sudah ada laporan mengenai kebijakan efisiensi energi ini.

Kebijakan efisiensi energi baru sekitar dua minggu dilakukan, Menurut Djajang, nantinya setiap enam bulan sekali akan dilihat berapa penghematan yang bisa dilakukan.

“Harusnya dalam enam bulan, misalnya dari Juni-Desember nanti ada penghemetan, diperkirakan sih bisa 20 %,” katanya kemudian.

Yang dimaksud dengan efisiensi bukan menungurangi tingkat kenyamanan, melainkan memaksimalkan penggunaan listrik yang dipakai.

Maryam Ayuni, Direktur Konversi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mengatakan bahwa kunci utama dari efisiensi energi adalah sosialisasi agar masyarakat tersadar untuk melakukan efisiensi energi.

“Langkah yang kita lakukan untuk efisiensi adalah sosialisasi agar masyarakat sadar,” tandasnya.

Harian Bisnis…

7 September 2012 - Posted by | Berita Media |

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar